Aplikasi Evaluasi Diri Dalam Kehidupan Sehari-hari
Melalui Pembelajaran Dengan Materi CDOB Pada Aspek Inspeksi Diri

oleh : apt.Joko Kristianto, S.F., M.Farm.

Pentingnya Belajar Yang Menyenangkan.

Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya dilakukan untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi profesional. Cara guru mengajar berpengaruh terhadap minat siswa untuk belajar. Ada banyak manfaat yang diperoleh dari proses belajar menyenangkan. Mulai dari materi pembelajaran yang mudah diterima hingga keinginan untuk belajar lebih lama.

Pembelajaran menyenangkan merupakan suasana belajar mengajar yang dapat memusatkan perhatiannya secara penuh saat belajar sehingga curah waktu perhatiannya (time on task) tinggi. Pembelajaran menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode yang diterapkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran menyenangkan adalah suatu proses pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai maksimal.

Ringkasan Materi Pembelajaran.

Materi pelajaran Dasar-dasar Teknologi Farmasi pada elemen Undang-undang Kesehatan dengan capai pembelajaran Cara Distribusi Obat yang Baik ada salah satu aspek yang mempelajari tentang Inspeksi Diri. Inspeksi Diri merupakan suatu evaluasi kesesuaian melalui pengamatan dan penetapan, jika perlu dengan pengukuran, pengujian atau pembandingan (ISO 9000), dengan tujuan untuk mengevaluasi apakah semua aspek distribusi telah memenuhi ketentuan CDOB.

Proses audit dilakukan secara sistematis, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti dan mengevaluasinya secara obyektif. Audit mutu digunakan sebagai pelengkap inspeksi diri. Dibagi menjadi 3 macam yaitu :

1. Audit pihak pertama → Dilakukan oleh organisasi sendiri untuk tinjauan manajemen dan
sasaran internal
2. Audit pihak kedua → Dilakukan oleh pihak yang berkepentingan dengan organisasi
seperti pelanggan
3. Audit pihak ketiga → Dilakukan oleh organisasi eksternal, seperti organisasi yang
memberikan sertifikat/registrasi kesesuaian dengan ISO-9000.

Proses Pembelajaran.

Peserta didik berasal dari kelas XA TF, XB TF, XC TF dan XD TF sesuai jam mata pelajaran masing-masing kelas.
Pembelajaran inspeksi diri dilakukan dengan simulasi sederhana dengan bermain peran masing-masing siswa berperan sebagai auditor eksternal dan auditee. Apa yang diaudit? Yang diaudit adalah hal-hal positif dan negatif yang dimiliki oleh temannya sehubungan dengan kebiasaan belajar. Tentu diberi rambu-rambu tidak boleh SARA, saru dan harus bersifat membangun. Urutan kegiatan sebagai berikut :

1. Diawali dengan pengucapan dan salam untuk dilakukan penilaian sesuai perihal di atas, dan pernyataan siap menerima masukan dan saran dari kawan-kawannya yang berperan sebagai auditor.
2. Masing-masing siswa menyiapakan kertas dengan diberi nama, kelas dan no presensi. Kemudian diberi tempat untuk menulis hal-hal/ sikap positif dan hal-hal/sikap negatif menurut penilaian auditor.
3. Kemudian kertas digeser ke kawan di sebelah kanannya yang berperan sebagai auditor dan mulai dilakukan penilaian. Kemudian digeser lagi ke kawan sebelah kanannya dan seterusnya. Sehingga diperoleh banyak poin penilaian positif dan negative dari auditor.
4. Kertas yang sudah berisi penilaian kemudian dikembalikan kepada masing-masing temannya. Dan kertas ini dianggap sebagai hasil audit masing-masing siswa yang berperan sebagai auditee.
5. Kemudian masing-masing auditee menyampaikan hasil penilaian dari auditor, dan diakhiri dengan ucapan terimakasih atas masukan dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.
6. Kemudian semua siswa ditanya bagaimana sikap dan perasaannya ketika berperan sebagai auditor? Siswa memberi jawaban sikap beragam; harus jujur, obyektif, tidak boleh mau disuap, bisa menyimpan rahasia dan lain-lain. Serta mengalami perasaan; takut, nggak enak
dengan teman, senang, puas dan lain-lain. Tentu ini menjadi poin penting bagaimana dikemudian hari bahwa menjadi auditor itu seperti yang mereka rasakan dan alami. Sematamata untuk perbaikan di kemudian hari.
7. Kemudian semua siswa ditanya bagaimana sikap dan perasaannya saat berperan sebagai auditee? Siswa memberi jawaban beragam juga; harus siap menerima saran dan masukan, tidak boleh marah, sportif, bangga dengan poin-poin positif dan siap mempertahankan dan
meningkatkannya. Dan sedih dengan poin-poin negatif, tapi tetap menerima masukan tersebut dan akan memperbaiki dan meninggalkan hal-hal negatif yang menghambat dalam belajar dan berprestasi.

Demikian pengalaman belajar mengajar menyenangkan pada materi Cara Distribusi Obat yang Baik pada aspek Inspeksi Diri, selain dapat memahami materi dengan baik juga bermanfaat untuk terus melakukan evaluasi diri dalam berbagai bidang baik secara mandiri maupun berdasar masukan dan saran dari teman sebaya.

 

Leave a Comment