Menghafal Lafadz Al-Qur’an Dengan Teknik Kuis Punggung Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMK Farmasi Nasional Surakarta.
By Binti Mukaromah, S.Pd
Bermula dari rasa ingin mengubah maindseat siswa terkait dengan pembelajaran agama yang membosankan yang melulu dengan cerita, dalil, sejarah dan teman-temannya, muncullah sebuah gagasan untuk mengubah metode yang terkesan membosankan menjadi menarik dan menyenengkan. Seperti halnya pada rumpun mata pelajaran pendidikan agama islam dan budo pekerti yakni Al-Qur’an dan Hadist. Sejatinya rumpun yang satu ini akan menjadi momok yang sedikit menggelitik mental anak terutama bagi siswa yang belum menguasai cara membaca al- Qur’an dengan baik dan benar, karena mengharuskan anak untuk menghafal dalil yang ada dalam materi tersebut.
Menghafal! Yah satu kata yang mungkin menjadi suatu hal yang tidak menarik dan terkesan berat untuk dilakukan. Nah sebagai guru, saya harus selalu mencari cara untuk membuat pembelajaran lebih menarik, interaktif, dan efektif. Salah satu inovasi terbaru yang semakin digunakan adalah penggunaan kuis punggung atau backchanneling. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan secara detail apa itu kuis punggung, mengapa metode ini sangat efektif dalam mengajar, dan bagaimana guru dapat mengintegrasikannya ke dalam proses pembelajaran mereka.
Kuis punggung, juga dikenal sebagai backchanneling, adalah praktik menggunakan punggung teman sejawat yang memungkinkan siswa atau peserta dalam sebuah pelajaran untuk berpartisipasi secara aktif melalui komunikasi menggunakan tulisan di punggung.
Teknik pelaksanaan kuis ini dimulai dari :
1. Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok besar.
2. Masing-masing siswa mendapatkan 4 kata dalam satu ayat.
3. Siswa mengamati dan meniru lafadz atau ayat al-Qur’an sesuai dengan yang telah ditentukan.
4. Setelah bisa menirukan, siswa berdiri dan berjajar memanjang seperti ular menghadap satu arah dan siswa paling ujung memegang pensil dan kertas.
5. Dimulai dari urutan pertama siswa menuliskan ayat yang sudah diamati dan berhasil ditirukan dengan benarpada punggung temannya, kemudian berlanjut sampai selesai.
6. Berujung pada peserta terakhir dengan menuliskan ayat yang dituliskan pada kertas dan dikoreksi kebenarannya.
Demikian secara singkat pelaksaan kuis punggung dalam pembelajaran menghafal ayat al-Qur’an. Mengapa Kuis Punggung Efektif dalam Mengajar? Karena dalam kuis punggung mengharuskan siswa untuk berpartisipasi aktif: Salah satu elemen terpenting dalam pembelajaran adalah partisipasi siswa. Dengan kuis punggung, siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Adanya kerjasama antar individu dengan kelompok dapat menciptakan lingkungan belajar yang sangat kolaboratif dan interaktif. Selain itu juga menjadi pembentuk komunitas belajar: Dalam kelas yang menggunakan kuis punggung, seringkali terbentuk komunitas belajar yang kuat. Siswa dapat berinteraksi satu sama lain, memberi dukungan, dan berkolaborasi. Ini mempromosikan rasa kebersamaan dan tanggung jawab bersama dalam proses pembelajaran
Kesimpulan Mengajar dengan kuis punggung adalah cara inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan memungkinkan partisipasi aktif dan pembentukan komunitas belajar, metode ini mempromosikan pembelajaran yang lebih mendalam dan berarti. Dengan panduan yang tepat, guru dapat memanfaatkan potensi penuh dari kuis punggung untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan interaktif bagi siswa.