Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Roscoe. Var. Rubrum), sebagai Anti- Toksoplasma terhadap Parasit Toxoplasma Gondii
Oleh : apt. Didik Siswanto, S. Far., Gr.
Rimpang jahe (Zingiber officinale Roscoe) yang dikenal di Indonesia ada 3 jenis, yaitu jahe gajah/white ginger (Z. officinale Roscoe)/ yang umum digunakan sebagai bahan rempah untuk memasak, jahe emprit/ small white ginger (Z. officinale Roscoe varian Amarum) dan jahe merah/red ginger (Z. officinale Roscoe varian Rubrum) (Adnyana dan Suciyati 2017). Jahe emprit dan jahe merah umum digunakan sebagai bahan baku obat tradisional karena memiliki rasa yang lebih pedas. Rasa pedas ini berkaitan dengan kadar gingerol dan shogaolnya yang tinggi (Heryani dan Winarti 2001). Gingerol dan shogaol merupakan komponen non- minyak atsiri dari rimpang jahe yang banyak berperan dalam memberikan efek farmakologis diantaranya antiinflamasi dan analgesik (Kim et al. 2005), anti apoptosis yang kuat (Kim et al, 2007), dan antifungal (Ficker et al. 2003).
Penelitian yang dilakukan Choi et al (2013) membuktikan bahwa ekstrak metanol Zingiber officinale dan fraksinya efektif terhadap Toxoplasma gondii secara in vitro.
Rimpang jahe merah dikupas dan dicuci bersih dengan air mengalir selanjutnya diiris melintang dengan ketebalan 0,3 – 0,5 cm lalu dikeringkan dengan oven pengering suhu 50°C hingga kering. Jahe kering kemudian digiling hingga menjadi serbuk halus. Serbuk jahe merah masing- masing diekstraksi dengan pelarut metanol (3) dan pelarut etanol dengan metode maserasi dan sokletasi.
Ekstrak jahe merah yang diproses menggunakan pelarut etanol 96% baik dengan cara maserasi maupun sokhletasi menunjukkan aktivitas anti-toksoplasma yang paling baik dibandingkan ekstrak dengan pelarut etanol 30% dan 70%. Ekstrak etanol 96% dengan cara maserasi mampu menghasilkan kadar 6-gingerol yang lebih tinggi dibandingkan dengan cara sokletasi. Senyawa aktif yang paling berperan sebagai anti-toksoplasma adalah 6-gingerol dibandingkan 8, 10gingerol dan juga shogaol. Oleh karena itu Ekstrak jahe merah dengan pelarut etanol 96% yang diproses dengan cara maserasi lebih potensial untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai anti-toksoplasma.